"SINGA DIarena DEMOKRASI"
By : AFRIZAL
Kebisingan selalu menghantui saya, saat saya tengah berupaya menghadapi badai itu, perundingan itu saya hadapi dengan penuh semangat dan keringat, saat saya berkoar-koar dengan jiwa yang tenang, dan penuh hikmah, saat itu pula semua berakhir sia-sia. semua apa yang saya rasakan hanya diacuhkan bagaikan melempar batu ke dinding, yang akhirnya batu itu kembali apada orang yang melemparkan,
Rasa iba menyentuh hati, rasa ingin pergi dan tak akan kembali, tapi saya berfikir lebih dewasa, bahwa yang saya hadapi bagaikan singa-singa yang berkuasa dan tidakan membiarkan binatang lain untuk bicara.
waktu terus berjalan, perundingan itu datang lagi, suasana hampir sama dengan sebelumnya, semua kendali dipegang oleh singa itu, semua tak bisa mengeluarkan unek-uneknya, takut akan disergap oleh singa yang lainnya,
Ironisnya saya melihat suasana ini, saya tidak habis fikir, kenapa semua ini bisa terjadi ? Akan kah singa akan selalu berkuasa di arena DEMOKRASI ini ?
Saya fikir itu tidak pantas, binatang lain harus mengambil hak nya untuk berpendapat agar hidup mereka tidak kaku, saya perhatikan dengan mata hati, dan mendengar suara mereka yang gugup, ingin mereka menyampaikan perasaan maupun pikirannya tapi itu tidak berani, mereka hanya diam dan terus terdiam walau hak-haknya diambil, sehingga waktu pada suatu hari dimalam yang yang sunyi saya merenungkan hal ini dan berkesimpulan bahwa singa selalu berkuasa, walau binatang lain tersiksa.
Hehe , sekilas cerita hidup...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar