PERAN MAMAK TERHADAP KEMENAKAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya dan adat
Istiadat, baik itu kebudaya lokal, budaya Nasional maupun kebudayaan asing yang
telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka. Budaya tersebut tidak hanya
mencakup budaya asli Bumiputra, tetapi mencakup budaya Pribumi yang mendapat
pengaruh dari budaya seperti Tinghoa, Arab, India, Eropa
(Welkipidia.orang/wiki/budaya Indonesia). Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki kebudayaan
dan adat istiada yang sangat unik di Pulau Sumatera. Sumatera Barat dikenal
dengan budaya Minang Kabau yang memiliki Filosofi sangat kuat dalam menjalani
kehidupan yang dinamakan dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah, Adat Mangato Syara’ Mamakai.
Adat berarti
peraturan, sandi merupakan landasan, syara’ merupakan kumpulan hukum-hukum
islam, kitabullah berarti kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasulullah
melalui malaikat Jibril. Jadi Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah
adalah aturan-aturan adat minang kabau takluk kepada Syariat Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW. Filosofi tersebutlah yang dipakai oleh masyarakat
Minang Kabau dalam menjalani kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan manusia
yang hebat secara Horizontal (makluk beersosial) dan Vertikal (makluk yang
miliki tuhan).
Keunikan lainnya yang dimiliki oleh orang Minang adalah
memperioritaskan laki-laki sebagai tumpuan untuk menjalankan adat dan
kebudayaan. sehingga peran laki-laki sering diminangkabau sering disebut
sebagai mamak.
Mamak adalah saudara laki-laki dari ibu. Mamak di Minang Kabau
memiliki peran untuk menjaga anak serta membimbing kemenakan, hal ini
disampaikan dalam pepatah Minang Kabau
“ Taluak paku kacang balimbiang,
bawok manurun kasaruaso,
tanam sirieh jo ureknyo,
anak dipangku kaponakan dibimbiang,
urang kampuang dipatenggangkan,
tenggang nagari jan binaso,
tenggang sarato adatnyo.
Pepatah diatas bermakna, seorang ayah bertanggung jawab pada
anaknya, anakpun berkewajiban membalas budi baik ayahnya, ayah payuang
panji katiko hujan dan payuah panji katiko paneh. Ayah memiliki
tanggung jawab terhadap kemenakan dengan menunjukkan kemanakannya sesuai dengan
keadaan adat. Orang kampuang dipatenggangkan berarti ada tanggung jawab sosial
memelihara semua anak nagari adalah orangkampuang (Mas’oed :2016). Seorang
mamak akan berupaya untuk membimbing kemenakan
agar kemenakan tidak salah dalam bersikap ditengah masyarakat.
Perkembangan industri menjadi perbincangan serius dan hangat
saat ini. Industri adalah manusia berupaya untuk melakukan berbagai cara
untuk mengolah sumber daya dan memproduksi barang hal ini yang disebut dengan
industri. Perkembangan indsutri dimulai pada abad ke-18 yang diawali dengan
revolusi indstri 1.0 yang ditandai dengan penemuan mesin uap digunakan
untuk proses produksi barang serta sebagai trasnfortasi laut, kemudian revolusi
industri 2.0 yang terjadi awal abad ke 20 yang ditanndai dengan penemuan
tenaga listri, industri 3.0 dipicu oleh mesin yang dapat bergerak dan
berfikir secara otomatis yaitu computer dan robot.(www.wartaekonomi.co.id ) dan pada abad ke-21
muncullah revolusi Industri 4.0.
Revolusi 4.0 menerapkan
konsep automatisasai yang dilakukan mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam
mengaplikasikannya. Konsep ini pertama
kali dicetus dijerman oleh Prof Klaus Schwab pendiri dan ketua Eksekutif World
Economic Forum (WEF) (Fonna, 2019:18)
Perkembangan revolusi industry 4.0 telah dirasakan dan dinikmati
oleh manusia meski tidak sepenuhnya, dan memiliki pengaruh yang besar terhadap
kelangsungan hidup manusia. Adanya perkembangan revousi industry ini memberikan
peluang bagi manusia untuk mendapatkan informasi tentang dunia, peristiwa yang
sedang berlangsung menggunakan Android, memudahkan manusia melakukan transaksi
jual beli, transferensi ilmu dengan teknologi tanpa ada tatap muka secara
langsung.
Batatusangkar Internasional Conference IV (BIC-IV 2019) dengan
tema Building Modern Islamic
Civilization In 4.0 Industrial Revolution And 5.0 Society Era , yang
dihadiri oleh tokoh-tokoh besar didalam maupun diluar negri , Seperti Dr.
Sulfikar Amir. P.Hd Dari University
Singapura, Dr. Adiwarman MBA dar Indonesia, Prof. Dr. Che Zarrina Saary dari
University of Malaya, Dr. Aly
Abdelmoniem Abdelwanis dari Al-Azhar- Mesir dan Guru besar Institut Agama Islam
Negeri Batusangkar Bapak Prof. Hasan Zaini.
Dari Seminar tersebut dijelaskan perkembangan teknologi revolusi industry
4.0 memberikan dampak positif dan negatf terhadap kelangsungan hidup
manusia baik itu disektor Ekonomi,
sektor Hukum, sector Agama, Ibadah,
sektor Psikologi, sektor Kesehatan , sektor Moral atau prilaku dan sektor
lainnya. Untuk itu diharapkan manusia berupaya meningkatkan kualitas diri
dengan mengembangkan potensi, skiil, dan ilmu pengetahuan dan ilmu agama.
Lalu bagaimana dengan peranan mamak terhadap perkembangan revolusi industry
4.0 ? Sikap, etika, prilaku, moral yang saat ini tengah dilakukan oleh
kalangan anak-anak dan remaja membuat masyarakat resah dan gelisah. Gedjed yang
saat ini telah berupaya mempengaruhi prilaku remaja, dimana remaja tidak peduli
dengan lingkungan sekitar, mereka tidak peduli dengan kesehatan mereka, mereka
lupa kapan mereka harus tidur dan yang disayangkan mereka tak bisa mengaplikasi
filsafat kato na Ampek. Kato mandaki, kato maleriang, kato mandata
dan kato manurun.
Hasil penelitian menunjukakan bahwa Gedjed memberikan dampak
terhadap anak cenderung lebih malas belajar, pikiran anak hanya focus pada game
onliene , perilaku emosional anak tidak baik, dan kurang peduli dengan
lingkungan sekitarnya (Nurlaela diunggah di Journal https://ojs.unm.ac.id/tomalebbi/article/view/3669). Seriring dengan itu penelitian yang dilakukan disalah satu
sekolah di Sumatera Barat Didapatkan hasil bahwa gedjed memberikan dampak
negative bagi generasi yang sedang belajar seperti menyebabkan pelajar sering
bolos sekolah, Suka berbohong kepada orang tua, Susah di atur, dengan sering
menghabiskan waktunya bermain gedjed melawan kepada orang tua. Semua itu tak
lepas dari control orangtua maupun control dari mamak.
Mamak sangat berperan terhadap perkembangan revolusi indutri ini,
hal ini tak luput dari pepatah adat yang disampaikan diawal tadi, anak
dipangku kemenakan dibimbiang.
Peran mamak terhadap kemenakan tidak luput dari aspek kelakuan atau
moral, mamak bertanggung jawab atas pendidikan formal/pendidikan agama kemenakannya.
Mamak selalu menanyakan perkembangan jalannya pendidikan kemenakannya. Mamak
juga menanyakan kebutuhan material pendidikan kemenakannya. Serta mamak
memberikan keterampilan berkomunikasi yang baik kepada kemenakan dengan
pelatihan pidato adat. Tak hanya itu mamak berperan memberi petunjuk dan
mengajari kemenakannya, agar setiap tindakannya dan perbuatanya dalam hidup
bermasyarakat tidak melakukan kesalahan, hal ini disebut dalam pepatah mamak
menunjuk mengajari, malam dengarkan siang lihat-lihati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar